Berita

KH Abdul Chalim Leuwimunding Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Kiai Maman Imanulhaq Siap Kawal Sampai Diteken Presiden

MAJALENGKA – Tokoh nasional asal Majalengka yang juga merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Abdul Chalim Leuwimunding diusulkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka. Seminar pengusulan calon pahlawan nasional digelar hari ini, Kamis (30/3), di Gedung Yudha Abdi Karya Pemkab Majalengka.

Hadir sejumlah tokoh dan pejabat terkait seperti Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq, Mantan Wakil Kepala BIN KH As’ad Said Ali, Pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Umat Prof Dr KH Asep Saefudin Chalim yang juga putra almarhum KH Abdul Chalim, Ketua Umum Sejarawahan Masyarakat Indonesia Prof Dr Agus Mulyana, Guru Besar Sejarawan UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr. H Abdul Halim, dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarra.

KH Maman Imanulhaq pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Pemkab Majalengka yang telah menginisiasi pengusulan Katib Tsani PBNU periode pertama ini sebagai pahlawan nasional. Apalagi, kata Kiai Maman, gelar pahlawan nasional kepada Kiai Abdul Chalim ini sudah menjadi harapan masyarakat Majalengka dan NU sejak lama.

Politisi PKB ini siap memberikan dukungan penuh secara politik di parlemen untuk memperlancar proses pengusulan gelar kepahlawanan ini. Kiai Maman pun memastikan semua syarat baik formil maupun materil terhadap pemberian gelar KH Abdul Chalim sudah layak dan terpenuhi untuk diberikan gelar oleh negara pada Agustus nanti.

“KH Abdul Chalim adalah seorang pejuang pada perintisan kemerdekaan Indonesia. Beliau punya sejarah panjang dalam menentang penjajahan yang dilakukan oleh Belanda,” kata Kiai Maman Imanulhaq.

Tak hanya tentang usahanya menentang kolonialisme, imbuh Kiai Maman, cerita perjuangan tokoh kelahiran Leuwimunding Majalengka ini pun kentara pada peran-perannya atas terselenggaranya Komite Hijaz pada 31 Januari 1926 yang kemudian melahirkan NU, ormas Islam terbesar di Indonesia.

Belum lagi soal sepak terjangnya di dunia politik, KH Abdul Chalim Leuwiminding adalah politisi ulung, ia sempat mewakili Partai NU sebagai Anggota DPR tahun 1955. Kata Kiai Maman, sepak terjang kehidupannya memberikan inspirasi kepada warga NU agar tak alergi pada politik sehingga segala aspirasi bisa tersalurkan melalui wakilnya di parlemen.

Sementara itu Bupati Majalengka pada sambutannya mengatakan bahwa pemkab punya komitmen untuk meloloskan putra daerahnya mendapatkan gelar pahlawan nasional. Seminar ini, kata Karna Sobahi, juga menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi agar Kiai Abdul Chalim bisa mendapatkan gelar pada tahun ini. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Dinas Sosial juga telah membentuk Tim Peneliti Dan Pengkaji Gelar Daerah/TP2GD.

“Dengan pemikiran, pergerakan dan perjuangan keagamaan, kebangsaan, pendidikan, politik, ekonomi untuk kemerdekaan Republik Indonesia, sosok KH Abdul Chalim sudah pantas untuk menjadi Pahlawan Nasional,” ujar Karna Sobahi menutup.

Related Posts