KUNINGAN- Hujan tak kunjung turun, kemarau melanda berkepanjangan, sampai kekeringan terjadi disana-sini. Bukan hanya tanah pertanian yang mengering, di beberapa tempat malah sampai terjadi kebakaran lahan. Lebih parahnya, masyarakat sampai banyak yang kekurangan air bersih.
Musim kemarau diperkirakan juga masih panjang. Setidaknya dalam perkiraan BMKG, musim hujan baru akan datang pada akhir bulan Oktober ke depan. Di beberapa tempat malah mujim hujan baru datang November mendatang.
Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH Maman Imanulhaq pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan Salat Istisqo atau salat meminta hujan. Kata Kiai Maman, sebagai negara yang berlandaskan ketuhanan, bila negeri tengah ditimpa bencana kekeringan, patutnya warga negara memohon pertolongan dari Tuhan YMK.
“Semoga dengan shalat istisqa ini akan turun rahmat Allah SWTberupa hujan sebagai sumber kehidupan,” kata Kiai Maman kepada media di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (22/9).
Apalagi, kata Kiai Maman yang juga merupakan Anggota Komisi VIII DPR RI ini, kemarau yang terjadi berbulan-bulan ini sudah banyak menyusahkan masyarakat, termasuk memicu kenaikan harga pangan, kebakaran hutan, krisis air, sampai polusi udara.
“Kekeringan, sulit air, gagal panen padi. Akibatnya secara ekonomi harga bahan pokok melambung, harga beras sudah merangkak naik, di beberapa wilayah bahkan di dekat ibu kota masyarakat kekurangan air bersih,” tuturnya.
Kiai Maman pun menghimbau aparat daerah dari level desa sampai kabupaten untuk dapat memfasilitasi warga masyarakat dengan mengadakan Salat Istisqo berjamaah yang dipimpin oleh ulama-ulama setempat.
Selain mengajak masyarakat untuk memohon pertolongan kepada Tuhan, Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, ini juga mendukung usaha pemerintah dalam hal ini BNPB dan BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca.
“Dalam kondisi sekarang, saya pikir ada urgensi yang mendesak agar BNPB bersama lembaga lainnya untuk terus membuat hujan buatan tidak hanya di sekitar ibu kota, namun juga di wilayah-wilayah lainnya yang kekeringan,” kata Kiai Maman menutup.