Berita

ICMI Gelar Workshop Dai Cendekia, Kiai Maman Imanulhaq Bagikan Tips dan Trik Jago Main Medsos

JAKARTA – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) kemarin menggelar Workshop Dai Cendekia: Dakwah Digital bagi Para Dai/Daiyah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Auditorium Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Jumat (7/4).

Hadir dalam acara tersebut yakni Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria, Sekjen ICMI Andi Yuliani Paris, dan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof Asep Saefudin. Ada juga tokoh ICMI lainnya seperti Ketua MPPM ICMI Guspardi Gaus, KH Maman Imanulhaq, Sodik Mudjahid, serta Ihsan Yunus. Sementara para narasumber yakni Rizaldi Boer, Abdullah Hakam Shah, Brian Amy Prastyo, dan Yusuf Mars.

Acara yang dikemas full day ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para dai dari berbagai latar organisasi yang menjadi peserta. Apalagi para narasumber yang dihadirkan adalah para pakar dalam bidangnya, salah satunya adalah Wakil Ketua MPPM ICMI, KH Maman Imanulhaq. Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini membagikan tips-tips meningkatkan kinerja medsos bagi para pendakwah.

“Era society 5.0 ini bagi pendakwah memang sangat relevan untuk memanfaatkan beragam teknologi agar impactnya dapat lebih terasa dan lebih luas jangkauannya. Dalam bahasa zaman now, dakwah kita bisa cepat kena mental banyak orang,” kata Kiai Maman kepada wartawan usai kegiatan, Jumat (8/4).

Memang, tak hanya dikenal sebagai politisi dan pendakwah, Kiai Maman yang juga merupakan Anggota Komisi VIII DPR RI ini bisa juga disebut influencer. Akun instagramnya saja saat ini diikuti oleh ratusan ribu orang dengan tingkat interaksi yang tinggi, belum lagi Youtube dan tiktoknya. Katanya, pencapaiannya itu lantaran ia terus konsisten untuk memproduksi konten. Selain itu, trik meningkatkan interaksi menurutnya adalah dengan mengikuti trend yang berkembang di media sosial.

“Ada beberapa hal yang saya sampaikan tentang strategi diseminasi konten agar sampai pada sasaran. Namun sebelum bicara panjang tentang teknik agar FYP, syarat awal menjadi influencer/content creator bagi para dai adalah konsisten memproduksi kreatif, selain tentunya menentukan topik-topik pembahasan yang bisa diterima publik,” kata Kiai Maman menambahkan.

Pada kesempatan itu pula Kiai Maman menekankan agar para dai yang menjadi peserta workshop mampu memaksimalkan pemanfaataan media sosial. Jangan hanya, kata Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini, para dai hanya jago berdakwah dengan cara konvensional baik di masjid atau musala saja. Namun ia berharap para dai juga bisa memperluas jangkauan pendengar dengan memanfaatkan platform digital.

Related Posts