Berita

Harapan KH Maman Imanulhaq: Masjid Al Jabbar Dapat Mengembalikan Spirit Masjid Untuk Jihad Peradaban

BANDUNG – Masjid kebanggaan warga Jawa Barat, Masjid Raya Al Jabbar hari ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Jumat (30/12). Masjid yang berada di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, ini dibangun dengan arsitektur unik, bentuk bangunannya mengandung filosofi Asmaul Husna, yakni Al Jabbar yang artinya Maha Perkasa.

Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq yang hadir pada peresmian tersebut mengaku kagum dengan arsitektur masjid yang dibuat oleh Ridwan Kamil kala masih menjabat Wali Kota Bandung itu. Apalagi fasilitas yang terdapat dalam bangunan Masjid Al Jabbar ini sangat lengkap seperti ruang salat, tempat manasik haji, penginapan, perpustakan, ruang pertemuan, hingga museum Rasulullah, dan museum Al Quran.

Bagi Kiai Maman, kehadiran masjid megah di jantung Ibu Kota Jawa Barat ini bisa dimaknai sebagai penguatan spirit masjid sebagai implementasi dari jihad peradaban. Masjid, katanya, tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah saja, namun lebih dari itu, mesjid bisa dimanfaatkan sebagai wahana lain mulai dari kegiatan keagamaan, pendidikan, tempat rekreasi, hingga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Berkaca pada zaman Rasulullah SAW, masjid punya peran sentral pada perkembangan peradaban. Kala itu masjid adalah tempatnya berbagai aktivitas keseharian yang menjadi basis lahirnya pemikiran dan budaya masyarakat. Masjid Al Jabbar ini pun, berfungsi tidak saja sebagai institusi spiritual tetapi juga disiapkan sebagai sarana pendidikan, sosial, hingga ekonomi,” kata Kiai Maman kepada wartawan di kompleks Masjid Al Jabbar, Bandung, Jumat (30/12).

Kiai Maman yang juga merupakan Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, ini menyebut bahwa masjid dengan luas area nyaris 26 ribu hektare ini sebagai kado indah bagi warga Jawa Barat. Kini dengan rampungnya pembangunan masjid, maka warga Jawa Barat punya masjid raya sendiri yang mampu menampung jemaah hingga 60 ribu.

“Saya ucapkan selamat kepada sahabat saya, Gubernur Jawa Barat kang Ridwan Kamil. Ini adalah legacy, warisan yang ditemurunkan tidak hanya untuk umat Islam Jawa Barat saja, namun juga untuk peradaban dunia Islam yang lebih maju,” kata Kiai Maman menutup.

Related Posts