CIREBON – Pagi ini, Jumat (14/4), di Keraton Kasepuhan Cirebon, Paguyuban Salawat Akar Djati menggelar Zikir dan Muhasabah Akhir Ramadan 1444 H. Ribuan jemaah begitu khusyuk dalam untaian doa dan munajat yang dipimpin langsung oleh Ketua Pembina sekaligus Pendiri Akar Djati, KH Maman Imanulhaq.
Kiai Maman dalam pesan keagamannya meminta jemaah yang hadir untuk memanfaatkan sisa Ramadan yang tinggal menghitung hari ini sebagai tempat pengampunan diri. Jangan sampai, kata Kiai Maman, bulan Ramadan pergi tanpa ada bekas sama sekali, atau membiarkannya berlalu pergi tanpa adanya manfaat pada diri.
“Ramadan menjadi tempat kontemplasi diri, bulan yang harus menjadikan pelakunya sebagai insan yang lulus uji. Ramadan juga momentum untuk perbaikan diri, memanfaatkannya untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya,” begitu pesan Kiai Maman dalam tausiahnya, Jumat (14/4).
Tokoh muda Nahdlatul Ulama keturunan Cirebon ini pun tak lupa untuk mengajak para jemaah Akar Djati untuk bersyukur atas usia ke 25 paguyuban Sholawat ini.
” 25 tahun kita terus istiqomah bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk menyebarkan sholawat, menguatkan ekonomi rakyat dan menjalin ukhuwah antar umat”, tegas pimpinan Ponpes Al-Mizan ini.
Acara yang dihadiri Pangeran Nusantara dan Ratu Alexandra dari Keraton Kasepuham ini berjalan khidmat dan diakhiri dengan dengan
membagi-bagikan bingkisan lebaran berupa sembako dan paket ibadah kepada ribuan jemaah yang hadir.
Suasana pun menjadi haru ketika para jemaah dari berbagai wilayah Jawa Barat itu saling bergantian bersalaman dengan Kiai Maman Imanulhaq dan para pengurus Paguyuban Salawat Akar Djati lainnya.