MAJALENGKA – Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka kedatangan rombongan pejabat Bank Indonesia Jawa Barat, Kamis (4/4). Kunjungan itu ternyata dilakukan untuk memberikan edukasi tentang keuangan syariah kepada segenap sivitas ponpes Al Mizan Jatiwangi.
Nampak hadir dalam kesempatan itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Muhamad Nur, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Bambang Pramono, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Achris Sarwani, Deputi Kepala Perwakilan BI Prov. Jabar Jeffri Dwi Putra, Kepala Perwakilan BI Cirebon Anton Pitono, serta para KPw BI Jawa Barat dan Cirebon. Kedatangan mereka diterima oleh Pengasuh Ponpes Al Mizan KH Maman Imanulhaq, Ketua Yayasan Al Mizan Asep Zaenal Arifin, serta Direktur Pesantren Gus Mari Muhammad Hadiq.
Muhammad Nur mengatakan, edukasi keuangan syariah penting diberikan kepada komunitas pesantren lantaran pesantren dianggap sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Apalagi, imbuh Nur, industri keuangan berbasis syariah punya potensi sangat besar untuk tumbuh dan mengerek geliat ekonomi nasional.
BI, kata Nur, juga bakal terus melakukan kolaborasi dengan berbagai institusi ke-Islaman termasuk pondok pesantren untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah. Katanya, publik perlu untuk terus diedukasi akan literasi keuangan syariah agar semakin paham dan mampu menjalankan beragam industri berbasis ekonomi syariah.
“Para santri ini yang nantinya akan menjadi pioner penggerak ekonomi syariah di dalam masyarakat umum. Oleh sebabnya, kita perlu memberikan bimbingan dan edukasi kepada para santri dan segenap sivitas pesantren untuk bisa lebih memahami apa itu keuangan syariah,” ujar Muhammad Nur di Al Mizan.
Sementara itu, Kiai Maman dalam sambutanya mengapresiasi kedatangam BI ke Al Mizan. Menurutnya, edukasi yang dilakukan oleh BI diharapkan mampu mewujudkan penguatan ekonomi keumatan sebagaimana yang saat ini tengah concern dibangun oleh pemerintah.
Kiai Maman yang juga Anggota Komisi VIII DPR RI itu menambahkan, apa yang dilajukan oleh BI ternyata punya dampak dan kontribusi besar terhadap perekonomian dengan platform syariah. Pesantren, jelas Kiai Maman, jadi punya pemahaman yang lebih lagi untuk meningkatkan perannya dalam menggerakkan ekonomi syariah di lingkungannya.
“Peran strategis pesantren dalam ekonomi syariah secara garis besar ada dua, pertama adalah peran pengembangan keilmuan dan sosialisasi ekonomi syariah kepada masyarakat. Peran kedua adalah mewujudkan laboratorium praktek riil teori ekonomi syariah dalam aktivitas ekonomi. Peran ini merupakan peran yang strategis, mengingat dalam amatan masyarakat pesantren adalah contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari. Jika pesantren berhasil dalam mengembangkan potensi ekonomi syariahnya, maka tentu akan diikuti masyarakat,” kata Kiai Maman.