Memang betul, Sang Pencipta punya hak prerogatif memanggil siapa saja yang hendak dipanggilnya ke Tanah Haram untuk menunaikan ibadah haji. Banyak sudah kisah-kisah ajaib orang-orang yang dianggap kurang mampu, malah bisa pergi ke Tanah Suci, bahkan banyak juga yang naik haji tanpa keluar sepeser rupiah pun.
Seperti cerita yang dialami Mak Ooy, salah seorang jemaah haji yang saya temui. Saya pun mengulik kisahnya dari Mba Vida, petugas haji yang setiap harinya mengurus kesehatan Mak Ooy.
Mak Ooy yang awalnya hampir saja tidak jadi berangkat haji, tiba-tiba berangkat tanpa ada tim di kloternya yang mengetahui. Tim kesehatan yang awalnya mengembalikan Mak Ooy dari bandara ke embarkasinya, malah kaget bertemu lagi Mak Ooy di Makkah.
Awal mula cerita ketika rombongan dari Kloter 63 asal Cianjur Jawa Barat siap terbang ke Tanah Suci. Mak Ooy yang ikut dalam rombongan malah terus saja mencari-cari anaknya yang memang tidak ikut berangkat haji tahun ini. Wanita dengan usia genap 80 tahun itu terlihat panik ketika di bandara, beliau malah menyangka dirinya bukan diberangkatkan haji, tapi bakal dijual ke luar negeri.
Tim kesehatan pun lantas membawanya ke dokter untuk dicek kesehatannya. Kala itu dokter menilai Mak Ooy dalam kondisi sehat dan siap untuk ikut terbang. Sayangnya Mak Ooy keukeuh tak mau berangkat, ia terus saja mencari-cari anaknya. Tim pun yang sudah kadung kuwalahan terpaksa mengembalikannya ke embarkasi.
“Entah apa yang terjadi di embarkasi,” begitu kata Vida, petugas kesehatan di kloter 63. Katanya, mungkin saja Mak Ooy diberikan obat penenang oleh dokter jaga dan kemudian kondisinya berangsur-angsur menjadi lebih baik.
Mak Ooy pun akhirnya diberangkatkan ke Arab Saudi dengan ikut rombongan selanjutnya. Namun di Makkah, Mak Ooy kembali bikin petugas kuwalahan. Ia pun dikembalikan ke kloter semulanya.
Vida pun kaget ketika bertemu lagi Mak Ooy di Tanah Suci. Ia menyangka Mak Ooy tidak jadi berangkat dan kembali ke kampung halamannya. Namun, kata Vida, jika Allah SWT berkehendak, segalanya mungkin terjadi, seperti kisah Mak Ooy ini.
Meski begitu, Vida dan para petugas lainnya dengan senang hati memberikan pelayanan. Ia terus memantau kesehatan Mak Ooy sampai semua proses ibadah haji selesai.
Kisah Mak Ooy ini memberi pesan kepada kita, bukan siapa yang banyak uang, bukan siapa yang umurnya muda. Namun jika Sang Pencipta mengundang hambanya ke Baitullah, maka siapapun akan mampu untuk mendatanginya.
MasyaAllah.