Gelar Mubes ke-20, Ini 4 Agenda Penting Ponpes Al Mizan Jatiwangi

MAJALENGKA – “Aku Islam Ahlussunah wal Jamaah, Mengikuti Thoriqoh An-nahdiyah
Mendakwahkan Islam Ramah, Menguatkan Cinta Tanah Air Berkah,” tulisan itu menjadi tema acara Musyawarah Besar atau Mubes Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi Majalengka yang digelar kemarin, Minggu (16/4 2023).

Tema itu mengukuhkan kembali semangat dalam menanamkan nilai-nilai Islam Ahlussunah Wal Jamaah ala Nahdlatil Ulama sehingga seluruh pemikiran, amaliah, serta harokah perjuangan Al-Mizan selalu mengacu kepada nilai Islam ahlussunah wal jamaah. Hal itu ditegaskan oleh pendiri sekaligus Pembina Yayasan Al Mizan KH Maman Imanulhaq dalam rangkaian acara Musyawarah Besar Al Mizan 2023.

Sebagai rangkaian kegiatan di antaranya adalah FGD Suluk Mizani yang diikuti oleh 200 staf dan guru Ponpes Al Mizan. Diskusi itu membahas berbagai isu-isu aktual tentang pesantren dan kebangsaan. Beberapa poin penting terlahir dari hasil pemikran konstruktif, reformatif yang dikemukaan oleh para guru yang menjadi pesertanya. Di antara mereka ada yang telah mengabdi belasan tahun bahkan ada juga yang sudah 20 tahun, serta tak ketingggalan juga saf dan pengajar muda yang menggandrungi pola pemikiran seperti yang dilakukan Al Mizan.

“Mereka semua bersatu membawa Al Mizan menjadi pesantren yang aktif melakukan upaya-upaya transformatif baik di bidang pendidikan agama, sosial dan ekonomi,” kata Kiai Maman Imanulhaq kepada wartawan.

Agenda selanjutnya adalah buka bersama yang dibarengi dengan santunan. Al Mizan selama Ramadan ini telah mengeluarkan lebih dari 10 ribu bingkisan santunan terutama kepada masyarakat sekitar pesantren dan juga panti-panti asuhan. Anak-anak yatim menjadi prioriras Al Mizan karena selama ini Al Mizan memberikan beasiswa santunan kepada anak yatim dan juga duafa. Mereka diberikan fasilitas untuk mondok tanpa mengeluarkan biaya. Di antara mereka bahkan ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi dan juga ada yang memiliki usaha sendiri.

Puncaknya adalah musyawarah besar yang dipimpin oleh Direktur Pondok Pesantren Gus Mari Muhammad Hadiq. Mubes membahas 4 agenda penting, yang pertama adalah musyawarah santri pemilihan ketua asrama putra dan putri. Mubes tersebut menyusun program untuk penguatan SDM, latihan kepemimpinan, dan juga program-program penguatan prestasi santri. Selanjutnya adalah Musyawarah Kalami (Keluarga Alumni Al Mizan). Alumni Al Mizan tersebar di seluruh Nusantara dan memiliki kemampuan profesionalitas di bidang masing-masing. Al Mizan menjadi pesantren yang memberikan guidence kepada alumninya untuk melanjutkan sekolah perguruan tinggi dan juga kerja di tempat-tempat yang strategis.

Agenda berikutnya adalah melakukan zikir bersama, Istigotsah Mbah Hasyim As’ari dan juga Walikutuban yang dipimpin langsung oleh KH Maman Imanulhaq. Suasana haru menghanyutkan membuat banyak santri dan alumni menangis menitikkan air mata, mengenang masa-masa lalu saat di pondok pesantren, juga mengenang kebaikan dari orang tua dan guru-guru mereka.

Mubes kemudian diakhiri dengan Ritual Ramadan yang menampilkan atraksi kemampuan anak-anak Al Mizan serta doa mandiroso dengan bunga kembang yang dibasuh oleh para pengasuh Al Mizan.

Gus Mari Muhammad Hadiq mengatakan, mubes dan ritual ini akan menjadi agenda rutin tahunan Al Mizan di akhir Ramadan. Pria yang akrab disapa Gus Hadiq ini berharap kegiatan ini akan terus ditingkatkan bukan hanya acara-acara yang formal, tetapi juga ada bazar Ramadan, pengobatan gratis, ada juga bagi-bagi tiket mudik gratis bagi anak berprestasi.

Al Mizan, imbuh Gus Hadiq, akan terus tumbuh menjadi institusi besar yang profesional, transparan, dan mandiri berkat sinergitas dari semua kelompok. Ia pun tak lupa melepas anak-anak yang pulang mudik dengan doa dan memintanya agar berhati-hati di jalan, menjaga ketertiban, keselamatan, dan mengupayakan sebuah acara Idul Fitri yang khidmat di tempatnya masing-masing.

Exit mobile version