Maman Imanulhaq Minta Pesantren Melek Teknologi dan Lahirkan Konten Digital Positif

KH Maman Imanulhaq menggelar kegiatan workshop bersama KodiPest yang bertajuk kebangkitan para santri di Era Digital 2022. (FOTO: Maman Imanulhaq for TIMES Indonesia)

MAJALENGKA – Era digital membuat distribusi informasi kian cepat, ini pula yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah umat, termasuk juga bagi kalangan santri di pondok pesantren.

Seperti yang disampaikan anggota DPR RI sekaligus pengasuh Ponpes Al-Mizan, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, KH Maman Imanulhaq yang memaparkan tentang pesantren untuk kebaikan dunia.

Hal itu diungkapkan Kang Maman sapaan akrabnya, saat menggelar kegiatan workshop bersama KodiPest yang bertajuk “Kebangkitan Para Santri di Era Digital 2022” di Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka, Kamis (4/8/2022).

Menurut Kiai Maman, bahwa sinergitas antara pondok pesantren dengan entitas korporasi digital penting dibangun agar kalangan pondok pesantren memiliki konten digital yang bermanfaat.

 

“Konten tersebut kita juga berharap mampu memberikan kedamaian dunia dan mengabarkan kepada publik tentang moderasi keberagamaan,” ungkap KH Maman Imanulhaq.

Ia juga menjelaskan, bahwa hal itu juga sebagai bentuk transformasi di pesantren yang menitikberatkan pada pembangunan SDM yang unggul sesuai dengan tantangan zaman.

Ke depannya, kata dia, pesantren akan jadi basis produksi konten-konten digital yang positif, mencerahkan, serta mencerdaskan. Karena, melalui konten-konten digital tersebut.

“Pesantren mampu untuk memberikan kedamaian di dunia karena KodiPest punya tagline “Dari Pesantren untuk Kebaikan Dunia”, ujarnya.

Sementara itu, kegiatan workshop ini diikuti oleh para peserta dari perwakilan santri dan ustaz dari pondok pesantren di Jawa Barat. Sedangkan, ada empat tokoh yang jadi pembicara dalam workshop tersebut.

Diantaranya, anggota DPR RI sekaligus Pengasuh Ponpes Al-Mizan KH Maman Imanulhaq yang memaparkan tentang pesantren untuk kebaikan dunia. Direktur Fokus Institute dan Tim KodiPest M.F. Zaky Mubarok yang berbicara mengenai mewaspadai medsos kaum intoleransi dan sosialisasi program Kodipest’.

Sedangkan, Founder Padasuka TV Yusuf Mars banyak bicara tentang tema kebangkitan santri di era digital’. Pembicara terakhir yakni Direktur Taqmir Digitalisasi Kartu Santri dan Manajemen Masjid di Era Digital, Misno. Misno sendiri pada saat workshop ini fokus memberikan sosialisasi digitalisasi kartu santri dan manajemen masjid di era digital. (*)

Sumber: timesindonesia.co.id

Exit mobile version